Kamis, 01 Agustus 2013
Siswi SMPN 10 Hanyut di Sungai Cibangbay
TAMANSARI, (KP).-
Nasib tragis dialami Srimawati (15), pelajar Kelas IX SMPN 10 Kota Tasikmalaya, hanyut di sungai Cibangbay lokasi wisata Curug Tonjong, Kampung Cipeusing, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Senin (5/3) jam 17.30 sore. Diperkirakan, Sri, panggilan akrab Srimawati, sudah meninggal dunia.
Menurut keterangan, sekitar jam 15.30 sore, sepulang sekolah korban yang merupakan warga Perum Nangela, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, bersama empat orang temannya pergi ke lokasi wisata Curug Tonjong dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah berada di lokasi, korban bersama empat rekannya yaitu Devi Kusmayati (15) warga Tawang, Kota Tasikmalaya, Ovik (20), Yaman (23) dan Manaf (20) yang ketiganya warga setempat sedang menikmati indahnya curug Tonjong di sebuh gazebo yang diapit dua sungai.
Belum sempat beranjak dari lokasi, tiba-tiba datang banjir bandang. Hujan deras yang mengguyur sejak jam 16.00 diduga sebagai penyebab munculnya banjir bandang tersebut.
Korban bersama ke empat rekannya pun berusaha untuk pergi dari lokasi. Namun, untuk ke luar dari lokasi tersebut ke korban bersama empat rekannya harus menyeberangi sungai yang arus airnya semakin membesar.
Keempat temannya berhasil menyebrang dengan selamat. Namun, saat korban menyeberang tiba-tiba kakinya terpeleset dan masuk ke dalam arus air yang deras. Korban pun hanyut terbawa arus air.
Melihat temannya terjatuh dan terbawa arus, temannya sempat memberikan pertolongan. Namun usahanya sia-sia, karena tubuh korban keburu tenggelam dan hanyut terbawa arus. Keempat teman korban yang selamat, segera berlari ke perkampungan yang berjaraknya sekitar 500 meter untuk meminta pertolongan.
Mendapatkan laporan ada yang terbawa arus, warga pun langsung melaporkan ke Mapolsekta Tamansari. Tidak lama kemudian polisi bersama tim SAR datang ke lokasi. Namun, karena arus air yang semakin membesar dan kondisi lokasi yang gelap, polisi dan tim SAR serta dibantu warga tidak bisa mencari ke dasar sungai. Petugas polisi dan tim SAR hanya berusaha mencari dengan menyusuri sepanjang sungai dengan penerangan lampu seadanya. Karena kondisi air semakin membesar, ditambah dengan kondisi yang tidak memungkinkan pencarian pun dihentikan.
Pencarian dilanjutkan keesokkan harinya, Selasa (6/3). Polisi dan tim SAR serta dibantu puluhan warga kembali mencari korban dengan langsung terjun ke sungai dan menyisir sepanjang tepi sungai.
“Pencarian korban hanyut tersebut dilakukan dengan menyisir sungai Cibangbay,” ujar Kapolsekta Tamansari, Ajun Komisaris Dadih Suhendar kepada wartawan.
Menurutnya, pencarian sudah dilakukan sejak Senin malam, namun derasnya air dan kondisi gelap menyulitkan pihaknya yang dibantu tim SAR dan warga dalam pencarian korban hanyut. Pihaknya pun bersama tim SAR dan warga mengoptimalkan pencarian korban hanyut disepanjang sungai Cibangbay, dengan melakukan penyisiran sepanjang sungai dengan langsung terjun dan berjalan kaki.
Bahkan, pihaknya melakukan pencarian hingga ke muara sungai di daerah Sukaraja yang jaraknya sejauh sekitar 5 km dari lokasi kejadian. Upaya pencarian dilakukan secara manual mengingat arus dan medan sungai yang curam. Selain itu, sunagi banyak batu-batu yang membahayakan petugas.
Sampai berita ini diturunkan, tubuh Srimawati belum ditemukan. Sejumlah warga sekitar, polisi dan tim SAR masih melakukan upaya pencarian terhadap tubuh korban. Polisi hanya menemukan tas korban.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar