Selasa, 30 Juli 2013

Menelusuri Mitos Situ Cibeureum (4)

Menelusuri Mitos Situ Cibeureum (4)


Laporan : Jani Noor
Wartawan HU. Kabar Priangan

Yang “Cawokah”, Harus Dirajah
"Ulah cawokah (sombong-red) la­mun keur di situ". Begitulah pesan se­bagian warga yang tinggal di sekitar Situ Cibeureum, Kota Tasik­ma­la­ya. Mereka percaya bahwa jika ada pe­­ngunjung yang kata-katanya sompral saat berada di situ, maka bisa sial.
Menurut warga, kejadian yang menimpa pengunjung yang cawokah bisa bermacam-macam, mulai dari kecebur situ, menginjak kotoran, hingga meninggal dunia. Bahkan banyak pula pengunjung yang kesurupan gara-gara “maceuh” saat berada di lingkungan situ.
Kuncen Situ Cibeureum, Atang (60) membenarkan kepercayaan war­ga seperti itu. Bahkan Atang pun selalu mewanti-wanti kepada pengunjung yang datang agar tak sombong dan takabur saat berada di situ.
Dia mencontohkan ketika beberapa waktu lalu ada dua orang pengunjung asal Kawalu dan Simpang Lima Kota Tasikmalaya. Dua pemuda ini sedang jalan-jalan di area pinggir situ. Namun tingkah mereka sangat ceroboh. Setiap ada batu, dilempar ke tengah situ, dan berteriak dengan lepasnya sambil tertawa.
Atang pun menghampiri dua orang itu, dan memperingatinya untuk tidak “cawokah” kalau di Situ Cibeu­reum. "Ah tahayul mang," ucap orang itu. Atang pulang ke rumahnya di Kp. Ma­lingping Kel. Ta­manjaya Kec. Ta­mansari. Namun, selang beberap jam dari sana, warga sekitar Situ men­datangi dia bahwa ada dua orang tidak dikenal kesurupan.
Entah siapa yang mengobati, dua orang tersebut kem­bali normal, lalu beranjak meninggalkan Situ Ci­beu­reum. Selang beberapa hari dari keja­dian itu, tersiar kabar bahwa dua orang yang sempat kesurupan tadi sakit parah sehingga atas saran war­ga, Situ Cibeu­reum harus dirajah (dijam­­­pe-jampe). "Nya nguping mah du­gi ka aya nu maot sagala," ujar Atang.
Selain menimpa dua orang asal Saguling dan Sim­pang Lima, kejadian aneh menimpa pengunjung pun kerap terjadi. Salah­sa­tunya, ungkap Atang, para pelajar yang berkemah di Nusa Pangepulan (Sekarang Bumi Per­kemahan).
Jika berkemah tidak me­minta izin sebelumnya, pas­ti ada kejadian aneh seperti kesurupan. “Yang paling sering terjadi adalah kasus kesurupan,” katanya. Na­mun menurutnya, bukan berarti Situ Cibeureum ini angker dan tak ramah terhadap pengunjung.
“Selama pengunjungnya bersikap sopan dan tidak neko-neko, mereka baik-baik saja dan bisa menik­mati situ ini dengan nyaman. Bahkan banyak warga yang bisa mendapatkan ba­nyak ikan dari situ ini,” kata Atang. (Ber­sambung)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar