Menelusuri Mitos Situ Cibeureum ( Habis )
Wartawan HU. Kabar Priangan
Situ Cibeureum, Kini tak Lagi Angker
Pesatnya kemajuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan penataan Situ Cibeureum, membuat situ ini menjadi lebih terlihat indah, asri, dan nyaman dari sebelumnya. Langkah ini dilakukan agar wisatawan yang datang ke tempat ini merasa nyaman.
Dampak dari penataan ini, meski belum secara resmi dijadikan sebagai objek wisata, namun setiap minggu atau hari libur, Situ Cibeureum selalu kebanjiran pengunjung. Warung-warung pun bermunculan, termasuk penataan situ dengan dibangunnya tempat penahan tebing (TPT) di sepanjang pinggir situ.
Jika musim kemarau, ketika kondisi situ mengering, maka arela ini dijadikan tempat main bola, juga ladang rumput untuk pakan hewan. Tetapi kalau musim hujan seperti sekarang ini, maka Situ Cibeureum bisa membawa berkah bagi warga setempat, termasuk para pemancing ikan.
Kuncen Atang pun mengakui, karena seringnya didatangi pengunjung, maka keangkeran Situ Cibeureum juga lambat laun punah. Masyarakat sudah tidak lagi mensakralkan situ sehingga leluasa berbuat apapun.
Namun hilangnya keangkeran situ, kata Atang, malah dijadikan kesempatan oleh pengunjung yang tak bertanggungjawab untuk berbuat seenaknya. Kawasan situ pun dijadikan sebagai tempat pacaran. Bahkan entah berapa kali dijumpai, banyak pasangan yang berbuat tak senonoh di lokasi situ.
"Tos warani budak ayeuna mah. Sampah dipiceunan ka situ, teras situ teh dijadikeun tempat bobogohan. Malih mah osok oge nu ngadon marabok," keluh Atang.
Selain di lokasi Situ, di lokasi Makam Keramat Ki Bagus Djamri pun, lanjut Atang, dijadikan tempat “pamusyrikan”.
Bongkahan batu dan tanah yang suka dibawa peziarah dan ditemukannya sejumlah ajimat (isim) di pemakaman, menjadi bukti bahwa masyarakat sekarang sudah tidak menggangap lagi nilai-nilai sakral Situ Cibeureum.
"Sok wae papantes ku pamarentah, tapi titip tong cawokah wae da meureum dimana-mana oge situ teh geus robah kualatan pamarentah," pungkas Atang.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar